Sebenarnya udah lama banget pingin nulis kisah perjalanan ini, tapi apa daya berhubung lupa terus mau bawa foto-fotonya jadinya ya ga kesampaian. Sampai akhirnya saya baca pengumuman Giveaway Pertama di Kisahku kategori pertama, menulis tentang wisata sejarah, langsung deh flashback ke Oktober 2010. Bulan itu saya dijadwalkan wisuda Diploma 3 STAN (jujur saya lupa tanggal pastinya, antara tanggal 10 atau 12), jadi keluarga kecil saya pun mengunjungi ibukota buat menghadiri salah satu momen penting dalam hidup saya (yang saya lupakan tanggalnya).
Rugi dong ya ke pinggiran kota Jakarta kalau ga sekalian jalan-jalan. Dan dari dulu saya pingin ngajak kedua adek saya wisata ke museum. Pada dasarnya saya itu betah berlama-lama mengagumi benda-benda yang dipajang di museum, dan kedua adek saya ini belum pernah ke museum, jadi saya emang udah niat jauh-jauh hari ngajak mereka ke kota tua. Murah-meriah dan tentunya menambah pengetahuan toh.
Nah berhubung menginapnya di Bintaro, jadi perjuangan ke ibukota yang sesungguhnya cukup berat. Naik angkot dulu menuju perempatan kereta api, terus ganti mentromini ke blok M. Nah setelah menemani supermama memuaskan hasrat belanja, dari blok M naik busway tujuan kota tua. Tapi, sebelum sampai kota tua adek saya udah ngelihat monas dulu, jadi mereka minta turun disitu. Ubah rencana, ke monas dulu.
Eh pas udah turun dari busway, saya ngelihat Munas (museum nasional). Tiga tahun di Jakarta coret saya belum sempat masuk ke sana, akhirnya saya membujuk ke Museum dulu baru ke Monas. Begitu masuk ke Museum Nasional saya langsung takjub, koleksinya banyaak banget, tempatnya juga luas boo.
Bahagia rasanya melihat kedua adek saya itu takjub memandangi benda-benda bersejarah, membaca keterangan yang dicantumkan. Seneng banget rasanya ketika saya dan kedua adek saya mendapat pengetahuan baru, lebih mengenal sejarah bangsanya sendiri.
Museum Nasional ini juga dikenal sebagai museum gajah karena ciri khas patung gajah di depannya, patung gajah ini terbuat dari perunggu dan merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871. Museum Nasional terletak di Jalan Merdeka Barat, pas di depan halte busway Monumen Nasional. Koleksinya adalah benda-benda bersejarah dari seluruh nusantara berupa arca kuno, prasasti, hingga barang-barang kerajinan. Sebelumnya juga ada manuskrip-manuskrip kuno di sini, tapi ternyata udah dipindahkan ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Barang-barang koleksi di museum ini dibagi menjadi delapan kategori, yaitu:etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga. Dan ternyata, setelah saya mencari informasi lebih lanjut di wikipedia, museum ini pernah kemalingan beberapa kali: pencurian koleksi emas pada 1960an, Pada 1979 terjadi pula pencurian koleksi uang logam. Pada 1987 beberapa koleksi keramik senilai Rp. 1,5 milyar. Dan pada 1996 pencurian lukisan, namun lukisannya berhasil ditemukan kembali di Singapura.
Museum nasional ini buka dari hari Selasa- Minggu. Yah, emang kebanyakan museum itu pada libur di hari Senin. Harga tiket masuknya adalah @5000 untuk orang dewasa dan @2000 untuk anak-anak/pelajar, kalau turis asing malah lebih mahal yaitu @10000. Yang lucu itu waktu mau masuk museum, ibu saya bilang kalau saya ini masih SMP, jadi bayarnya pake tarif pelajar (padahal udah mau wisuda D3). Museum nasional ini tergolong sepi menurut saya, tidak seperti saudara-saudaranya di kawasan kota tua. Mungkin karena orang-orang lebih tertarik mampir ke Monas kali ya, dan saya rasa ga banyak yang tahu tentang keberadaan museum ini, penampilannya yang wah menimbulkan kesan tempat ini kayak gedung pemerintah yang ga bisa dikunjungin.
Museum ini terdiri dari dua gedung, gedung baru atau yang biasa disebut gedung gajah/selatan,. dan gedung lama alias gedung arca/utara. Kalau gedung baru ini tampilannya udah canggih, terdiri dari empat lantai dengan koleksi yang beragam. Kalau gedung lama ini isinya kebanyakan adalah benda-benda bersejarah, dan dari namanya pasti langsung tertebak kalau arca-arca kunonya disimpan di sini.
Saking asiknya menjelajah museum nasional, kami baru keluar sekitar jam 3. Nyebrang ke monas udah ga bisa naik lagi ke atas, udah tutup, jadinya ya cuma foto-foto aja depan monas. Karena kemalaman akhirnya pulang deh kami.
Keesokan harinya, kami jalan-jalan lagi, kali ini ke museum-museum di kawasan kota tua. Diawali dengan museum mandiri, kita ga bayar karcis masuk karena supermama punya atm mandiri. Masuk museum BI pun gratis. Sayangnya waktu itu saya lupa ngecharge hape, jadi ga terlalu banyak foto-fotonya.
sumber informasi:
“Tulisan ini diikutkan pada Giveaway Pertama di Kisahku bersama Kakakin
SMP mel?? ckckck..
emang masih cocok sih.. :p
SukaSuka
dan petugas museumnya juga percaya ig -.-“
SukaSuka
Pantesan waktu itu aku masuknya bayar 10 ribu… :-“
SukaSuka
kamu dihitung dua orang ya un 😛 *kabur*
SukaSuka
sesudah kenal dgn om genit, gak ke museum lagi ,Mel?? 😛
semoga sukses diacara GA nya BuMon ,Mel……
salam
SukaSuka
itu udah kenal om genit kok bund, cuma dia ga ikut karena lagi d tempat sodaranya..
udah beberapa kali maen ke museum sama om genit, favoritnya sih kota tua yang romantis2 gimana gitu..
hehehe
SukaSuka
ah saya juga belum pernahke munas mel ehehehehe…
ngomong2 monas, boleh ya kapan2 foto yang “itu” diupload hihihihi 😛
SukaSuka
boleh2 aja.. eh, kayaknya seru kalau kapan2 kita bercerita bareng, versimu dan versiku hehehe
SukaSuka
asyiiknya jalan-jalan hehe, sukses ya GA-nya, Mel 🙂
SukaSuka
iya, makasih ya mbak Phie
SukaSuka
adeknya lebih tinggi *senasib :-|*
museum kayaknya dimana2 sepi ya, kemaren ke museum kutai kartanegara juga suasananya kayak gitu… kapan ya bisa kayak museum di film ‘night at the museum” 😀
SukaSuka
iya mbak,, anak muda jaman sekarang lebih seneng ngemall daripada ke museum
SukaSuka
dan percaya penjaga museumnya kalau kamu anak SMP Mel? waalaaahhh ckckck
aku juga dari dulu pengen banget wisata museum belum kesampean, padahal pengen banget ke Museum Tekstil, cuma males kalau harus jalan sendirian, mau nemenin Mel kapankapan? 😀
SukaSuka
iya,, percaya -.-”
boleh kalau ada kesempatan kita kopdaran di museum
SukaSuka
saya belum pernah ke museum, hihi. Malu- maluin.. Bukan gag mau si, tapi memang tidak pernah terpikir menghabiskan liburan di museuM. Hehehee.. 😀
SukaSuka
ayo tus sekali2 pacarannya sama mas Yudanisnya ke tempat yang berbeda.. ke museum misalnya..
di surabaya kan juga banyak itu museum
SukaSuka
museum apaan Mel? Mas yudanis juga udah jarang ke sby. Jadi sekalinya ke sby, udah capek di jalan, belum lagi urusan aaappaaa gitu, terus ya istirahat. Kalaupun ketemu ya makan, cerita dikit, terus pulang lagi. *malah curhat*
SukaSuka
coba cek di sini tus: http://www.wisatamuseum.com/museum-di-sby.php
hahaha.. tapi masih bisa ketemu toh?
ya mungkin kalau pas bingung mau maen ke mana, museum bisa jadi pilihan 😀
SukaSuka
Bukanya seminggu cuma dua kali aja ya Mel? Kok ndak tiap hari ya?
SukaSuka
Uhuk, blom pernah nih ke sini Mel *malungumpetdikolongmeja*
SukaSuka
lain kali bisa mampir teh.. atau kita kopdarannya di museum aja hehehhe?
SukaSuka
SMP???
Sukar dipercaya… 😀
Sukses ya buat GA-nya?!
SukaSuka
hehe,, tapi petugas museumnya percaya kok
SukaSuka
Nggak pernah ke museum… Wah, jadi ngiri…
SukaSuka
di makassar bukannya juga banyak museum ya?
SukaSuka
gaktahu… (orang gak pernah ke museum)
SukaSuka
aku tahunya museum di dalam benteng rotterdam itu
SukaSuka
oh, museum itu kayaknya ada, tapi gak pernah masuk. Kalau ke rotterdam saya nggak masuk sana.
SukaSuka
trims ya Mel sudah ikutan
sayang pas kamu ke Jakarta kemarin kita nggak sempat kopdaran di museum ya
SukaSuka
iya mbak.. semoga ada kesempatan tuh kita jalan2 ke museum
SukaSuka
saya blum pernah ke museum..
nanti ah kalau bisa nyasar ke jakarta,, hehehe
SukaSuka
hohoho.. iya mas.. siapa tahu bisa kopdaran di museum sama bu monda
SukaSuka
ke Museum itu pengalaman yang luar biasa,,,berpetualang sambil menambah pengetahuan…
SukaSuka
bener banget itu bli..
SukaSuka
hmm…entah kenapa, saya kok bosen klo jalan-jalan ke museum
#kurang menghargai sejarah kali ya 😀
SukaSuka
belum nemu chemistrynya kali mbak
SukaSuka
Baca postingan ini jadi teringat supervisor saya dari Australia yg cerita ttg anaknya yang mengambil PhD jurusan Ancient History di Cambridge Univ,,saya sampai berdecak kagum bagaimana orang Barat begitu menghargai sejarah dan berkunjung ke museum adalah hal yang biasa bagi mereka..hmmm,,habit inilah yg sepertinya harus ditiru masyarakat kita..
SukaSuka
iya.. soalnya dari sejarah kita bisa belajar banyak
SukaSuka
memang, jalan2 ke museum tuh selalu seru. Saya dulu ke museum geologi, sudah saya tulis kalau gak salah. 🙂
SukaSuka
wah.. saya belum pernah itu ke museum geologi
SukaSuka
Ibu juri datang… 😀
Wah… Sayang banget aku belum sempat mampir ke Munas itu. Cuma mandangin dari jalan doang 😀
Mesti dicatet nih. Pengennya rencana kopdar selanjutnya kalo ke ibukota adalah wisata tempat2 bersejarah/museum ya. Bareng Bu Monda tentunya 🙂
SukaSuka
*kedip2in ibu juri*
waah,, mau banget itu kopdaran di museum.. nanti ajak2 ya kak, hehehe
SukaSuka
Tampaknya seru … hihihi, enak ya, kalau dikira anak-anak, kemana pun bakal dapat tiket murah terus donk hehehe *pissss* 😀
SukaSuka
ada enaknya ada nggaknya juga sih -.-“
SukaSuka
wajar lah kamu bilang smp dan petugasnya percaya.. lha wong dhe ngeliat dari foto aja emang kamu masih cocok jadi anak smp mel.. hahahahhaa,, unyuuu banget sihh 😛
kalo dhe, alhamdulillah semua museum di Palembang udah pernah dhe datangin.. tapi kok yaa masih rada malas nulis postingannya.. padahal DL sebentar lagi.. pasrah aja wes..
SukaSuka
hahha, jadi malu *tersipu*
ayo dhe semangat, mel kan juga pingin tahu museum2 di palembang 😀
SukaSuka
Aku masuk museumnya Monas kayaknya duluuu banget pas masih kelas 1 SD dah, hahaha 😛 Terakhir kali ke Monas (2009), bersama teman-teman menemani seorang kenalan dari Hong Kong, langsung naik ke Monasnya aja, nggak mampir ke museumnya, wkakakaka 😆
Ah, di Eropa museumnya lebih banyak tuh Mel. Malah di Delft ada museum yang namanya “Nusantara” loh. Kayaknya isinya sih tentang sejarah Belanda dan Indonesia gitu deh *ketauan belum pernah masuk saya 😛 Habis masuknya bayar sih; dan pas gratis eh pas akunya berhalangan 😛 *. Tapi museum paling keren sedunia yang pernah aku masuki itu ada dua: Vatican Museum di Kota Vatikan dan Louvre di Paris. Ini GILAAA BANGETTT kerennya! Koleksinya juga nggak main-main, karya seni seniman-seniman level dunia kayak Leonardo DaVinci, Michaelangelo, Rafael, dll.
SukaSuka
Munas itu bukan museumnya Monas lho kak, beda lagi, yang ini lebih lengkap koleksinya, dulu disebutnya museum gajah.. Letaknya di seberang monas sih..
huwaa.. Louvre,, itu kan emang keren bangeeeet,, kapan ya aku ke sana, kapan ya?? :3
Tapi emang sih, museum di negara barat itu lebih terawat dan terpelihara ya,, mereka bangga sama sejarahnya, jadi bertebaranlah museum di sana
SukaSuka
waaahh museum nasional emg keren yak bagunannya.. klo gak tahu pasti disangka kantor deh jd gak ada yg masuk..
SukaSuka
iya, berkali-kali lewat sana, kirain itu kantor pemerintah.. heheh
SukaSuka
kalo denger kata museum, bayangannya langsung tentang tempat yg sunyi dan seram… padahal di dalamnya banyak hal menarik yang bisa dilihat ya..
btw, aku juga masih bisa ngaku SMP, tapi tutup muka. soalnya mukanya ga bisa menipu :))
dan, Mel, cek pengumuman kuisnya ya! 😉
SukaSuka
iya.. museum sekarang udah canggih2 kok..
iya udah dicek mbak, makasih yaa
SukaSuka
sikses kontesnya ya Mel 🙂
SukaSuka
makasih mbak el 😀
SukaSuka
haha
bisa-bisanya percaya dibilang anak SMP… 😆
SukaSuka
Amel…..di Bogor juga banyak museum lho…..main kesana Mel…. 😀
#kykdekataja
SukaSuka
mau banget.. tapi kalau sekarang mah berat di ongkos,,. nanti deh ya kalau dah pindah k jakarta
SukaSuka
wahh…ada wacana mau pindah ke Jkt ya Mel…. 😀 nnti jadi tetanggaan kita Mel…. 😀
sukses slalu ya Mel !
SukaSuka
Waaa… aku lom pernah ke sini. Thanks infonya, Mellaa, kapan-kapan ke sana aahh 😀
SukaSuka
ayo mbak choco.. rame2 bareng si ganteng dan cantik
SukaSuka
wah, senangnya bisa berlibur bersama. aku iri, makin tua makin jarang ketemu dan kumpul sama keluarga…..
SukaSuka
ya kan mumpung ke jakarta semua waktu itu
SukaSuka