Tentang Den dan Dimi

Sebuah cerita bersambung yang tidak direncanakan kehadirannya. Bermula dari hasil lamunan saya tentang kejadian di Halte, hingga akhirnya saya sadar cerita ini tidak cukup dituntaskan dalam cerpen. Akhirnya muncul juga episode-episode selanjutnya.

Jangan ditanya tentang lanjutan ceritanya, saya juga tidak tahu cerita ini akan bermuara ke mana. Jangan ditanya Genre ceritaya, saya juga clueless. Tiap episode ditulis tanpa konsep, penuh spontanitas, sangat dipengaruhi mood saya waktu menulisnya.

Tidak matang, terburu-buru, dan tidak fokus. Biar. Saya hanya ingin menulis apa yang ingin saya tulis. Tulis saja! Itu yang selalu saya perintahkan pada otak saya. Masalah perbaikan itu dipikir belakangan.

Makanya saya senang sekali, ketika membaca komen teman-teman saya yang ternyata mengikuti cerita bersambung ini. Terharu bisa dibilang. Saya buang jauh-jauh pikiran untuk menghentikan perjalanan Denova maupun Dimitri.

Tentang Denova.

Bungsu dari keluarga berada. Mandiri jika di luar, tapi berubah jadi manja ketika di rumah. Selalu ingin tahu dan termasuk cerewet untuk ukuran seorang cowok. Perkenalannya dengan Dimitri waktu SMP telah membuatnya terobsesi pada gadis itu. Baginya Dimitri adalah sebuah teka-teki yang ingin sekali dia pecahkan.

Tentang Dimitri

Gadis jenius, anak tunggal seorang peneliti yang kini juga menjadi peneliti. Pulang ke Indonesia untuk melakukan penelitian. Dimitri tidak banyak bicara dan cuek. Cenderung tertutup hingga menimbulkan kesan misterius. Sampai sekarang pun belum jelas kesan Dimitri atas pertemuannya dengan Denova empat tahun lalu.

Arsip:

Episode Satu: Halte

Episode Dua: Sedikit tentang Dimi

Episode Tiga: Empat Tahun Kemudian

Episode Empat: Hadiah Ulang Tahun Denova

Episode Lima: How to meet her?

Episode Enam: Rencana yang Gagal

Episode Tujuh

Episode Delapan: Pertemuan

Episode Sembilan: Love?

Episode Sepuluh: Satu Hati yang Patah

Episode Sebelas: Dan Semuanya pun Patah

Episode Dua Belas: Kepingan-kepingan

Episode Tiga Belas: Lepaskan saja!

Episode Empat Belas: Janji (ending)

Oh iya, bagi kawan-kawan yang suka cerita serial, berikut ini serial yang sedang saya ikuti.

  1. SENSE. Yang nulis Ilham, yang ternyata adik kelas saya di STAN. Jujur serial Sense lah yang menginspirasi saya buat kembali menengok proyek-proyek terbengkalai. Genrenya misteri-detektif, dan Ilham ini pintar banget motong chapter, pas di bagian seru-serunya. Bikin yang baca penasaran setengah hidup.
  2. The Marriage Rollercoaster. Yang nulis mbak Guess Who. Alias si mbak ga mencantumkan nama aslinya. Serial ini bercerita tentang kehidupan pernikahan. Suka banget sama gaya penulisannya yang khas dan nyante. Cocok buat kawan yang suka baca novel chicklit. Serial ini diapdetnya tiap Rabu.

25 pemikiran pada “Tentang Den dan Dimi

  1. “pintar banget motong chapter, pas di bagian seru-serunya. Bikin yang baca penasaran setengah hidup.” saya anggap itu sebagai pujian.. hehehehehe :”>

    Mel: emang pujian kok itu., gimana kompre? kapan lanjutan SENSE keluar?

    Suka

    • kompre tewas dengan sukses.. hahahaha.

      ini lagi garap. mungkin 2-3 hari lagi. mau dikebut, biar oktober beres~ mau lanjut yang Levitate :3

      Mel: Asiik, Asiiik… Ditunggu Ham.. Nanti kalau terbit jadi buku aku dikirimin ya ke baubau.. 😛

      Suka

  2. amiiiinnnn… 😀 *bermimpi dijadiin buku boleh dooong. hahahaha

    Mel: coba aja kirim naskahnya ke penerbit,, bagus kok ham tulisanmu,.. ada alamat penerbitnya?

    Suka

  3. helooo…itu linknya episode 7 dan episode 8 kok sama?
    saya mau lanjut baca episode 8…tapi gak tahu mana linknya -___-”

    Mel: hehehe,, lagi ngantuk kayaknya yang ngasih link waktu itu.. udah dibenerin.. makasih 😀

    Suka

  4. Ping balik: Episode Empatbelas : Menunggumu… « Budaya(kan) nge-BLOG!! || Adi Nugroho BLOG!!
  5. Ping balik: BAGIAN 1 : Accident « Evan Ramdan's Weblog
  6. Ping balik: Episode Empat Belas: Someone Like You « Dunia Jungkir Balik
  7. Ping balik: SIIQEBO.com » Blog Archive » cerpen : EPISODE EMPAT BELAS
  8. punteeenn…mau kenalan lg ah sm Den en Dimi, coz mpe skrg msh blm dapet ide, khawatir telat ndaftar lg qiqiqiqi

    mel: manggaaaa, rambutaaan,. dureeen,. semangkaaa! itu nama2 buat *geje* 😆

    Suka

  9. Ping balik: Episode Empat Belas: Rindu yang Berujung « Try 2B cool 'n smart…
  10. hai mel, terima kasih. saya terinspirasi. setelah Den dan Dimi secara sekilas mampir buat bisikin kata inspiratif mereka pagi ini. Den lewat kuping kanan. Dimi lewat kuping kanan. kirinya saya tutup supaya tidak lepas keluar….

    mel: selamat datang ram 😀

    Suka

  11. mb amel, akhir2 ini tiap kali duduk-duduk d halte, jadi serasa dimitri. tapi mau nunggu denova ga bisa, abis di bandung ngga ada kopaja 😐

    mel: yaudah bayangin aja denovanya naik angkot. hehehe

    Suka

  12. kok setting yang ada di pikiranku… halte samping pusdik pajak kemanggisan yak -_-”

    banyak kopaja dan metromini seliweran + penjual buah di depan haltenya, hehehe

    mel: pusdik pajak kemanggisan? ah, jadi ingat orang yang disana 😳

    Suka

Anda Komentar, Saya Senang