I Miss U Like I Miss the Rain

sumber: turbosquid.com

sumber: turbosquid.com

Jika di sana turun hujan, tataplah langit sebentar! Karena tadi aku menitipkan berbotol-botol rindu pada mendung yang lewat.

Kubaca lagi email yang kau kirimkan dua tahun lalu. Email terakhir yang kuterima darimu.

Kau tahu? Aku pun ingin menitipkan rinduku pada gumpal-gumpal awan itu, sayangnya kini sedang musim meranggas, sudah lama hujan tak menampakkan isyaratnya. Rinduku pun hanya bisa kulampiaskan pada bola kaca yang tiap kali kugoyangkan, salju-salju berguguran di dalamnya, hadiah darimu saat kau baru pulang dari negeri matahari terbit.

Suatu saat kamu akan kuajak ke sana Elen, agar bisa kau lihat sendiri butir-butir salju turun dan mengubah semuanya menjadi putih.

Masih kuingat begitu bersemangatnya kau membagi cerita padaku, membuatku seolah menyaksikan sendiri daun-daun berguguran, tumpukan salju di pinggir jalan, kuncup-kuncup bunga bermekaran, dan kesukariaan semua orang menyambut festival musim panas. Tapi musim panas di sana tak sehangat di sini Elen, katamu waktu itu.

*****

Elen, kau mau ikut denganku ke sini?

Langit BiruTentu saja aku mau. Masih kurekam jelas adegan itu, saat kau memintaku menjadi istrimu, dan aku pun menitikkan air mata bahagia. Keluarga besarku sibuk menyambut kedatanganmu. Tapi tak pernah ada acara lamaran apalagi pernikahan. Tak dapat kulupakan wajah kecewamu saat kupaksa Bapak mengusirmu.

Kenapa Elen? Kenapa? Apa kamu sudah tidak mencintaiku?

Aku tak pernah menjawab, tak pernah berani. Tentu saja aku mencintaimu, tapi aku tak akan pantas menjadi istrimu.

Kutatap langit. Cerah, hanya sebersit awan tipis yang melintas. Ah, padahal ingin kutitipkan bergalon-galon rindu pada mendung yang lewat. Kukayuh kursi rodaku menjauh dari daun jendela. Gempa Bumi tahun lalu tak hanya membuatku harus merelakan kedua kakiku, tapi juga kamu kasihku.

(261 kata)

Tulisan ini diikutkan pada Giveaway Satu Tahun dari blog celoteh .:tt:.

66 pemikiran pada “I Miss U Like I Miss the Rain

  1. Kalau saya baca fiksi semacam ini, saya sepertinya sudah defensif dengan alurnya… Sepertinya di akhirnya semua ada ‘twist’-nya… Hahaha…
    Tapi keren lho!

    Suka

  2. bagus ceritanyaaa…
    sedih ya… harusnya si elen gak perlu malu untuk ngasih liat kenyataannya… kalo emang cinta pasti bisa diterima dan dijalani bersama kan…

    Suka

  3. ~Amela… kalau lagi dlm pesawat akan kelihatan aneka awan …
    awan bagaikan gumpalan kapas saling berkejaran … 😉
    kalau awannya tebal dan hitam .. 😦
    pesawatnya oleng or serasa mobil melewati jalan yg tidak rata …
    itulah awan yang dari bawah birunya dan indah sangat …
    iyakan Mel? 😛

    Suka

  4. pengagum hujan juga ya…
    kalau mau mengagumi hujan, inilah orangnya yang harus diajak, siapa tau ada hujan yang indah di luar sana…

    Suka

  5. Hujan diibaratkan cinta orang lain, dan kita adalah tanahnya , hujan datang menyegarkan tanah yang telah lama tandus (memberi nuansa baru dengan datangnya kamu) dan arinya akan meresap ke dalam tanah (meresap kedalam hati)

    Suka

  6. aku paling suka sama bau hujan, dan penelitian membuktikan kalo suasana hujan itu bisa bikin kita teringat akan masalalu kak Amel. Setelah hujan dan bau hujan selanjutnya apalagi yang ditunggu selain PELANGI aka RAINBOW 😀

    Suka

  7. kakaaaak, ini baguuuuus n.n
    aaa, aku sukaaaak ! jadi ellen korban bencana gempa yg harus ngerelain kekasihnyaa ? kasian kak 😦
    yaampuun, saiangannya kenapa beratberat giniiiii~

    Suka

Anda Komentar, Saya Senang