Mungkin butuh kursus, merangkai kata, untuk bicara
dan aku benci, harus jujur padamu, tentang semua ini
Aku mendadak bisu, lidahku kelu. Biasanya aku bisa merepet banyak bila sudah berhadapan denganmu, mengeluhkan macet, bosku yang rese, ataupun harga minyak yang terus naik. Tapi hari ini, aku kehabisan kata.
“Sakit?” tanyamu. Aku menggeleng.
Kau melirik jam tanganmu, “Ya sudah kalau begitu kita pulang saja.”
Jam dinding pun tertawa, kar’na ku hanya diam, dan membisu
Ingin kumaki, diriku sendiri, yang tak berkutik di depanmu
“Tunggu, ada yang mau aku bicarakan,” cegahku. Kamu pun kembali duduk di kursimu.
Tik tok tik tok. Jam dinding itu seolah menertawakanku. Sepuluh menit berlalu dalam bisu. Tak sepotong kalimat pun keluar dari mulutku. Aku menghela nafas, mengumpulkan keberanian. Kutatap bening matamu, seulas senyum merekah di bibirmu.
Ada yang lain, di senyummu,
yang membuat lidahku, gugup tak bergerak
Senyummu begitu sempurna, senyum yang sudah berhasil menyimpul hatiku rekat ke hatimu. Aku tidak rela jika harus melepasnya begitu saja. Aku ingin terus memilikinya, tidak ingin kehilangannya.
Telunjukku sibuk melukis lingkaran imajiner di taplak meja. Ragu. Aku mencintaimu. Sangat. Aku ingin memilikimu, sepenuhnya. Tapi…
Ada pelangi, di bola matamu,
dan memaksa diri, ‘tuk bilang…
“Aku sayang kamu,” ujarku.
“Aku tahu istriku,” katamu. Lalu kamu mengulurkan tangan, mengajakku pulang.
Aku tak mampu mengucapkannya. Maaf. Sudah lama aku tahu, bahwa cintamu hanya untuk gadis itu. Pelangi. Tiap kali kita bicara tentang cinta, selalu ada dia di matamu, bukan aku.
Pelangi cinta pertamamu, cinta sejatimu. Di buku harianmu pun masih sering kausebut namanya. Buku harian yang tak sengaja kutemukan di meja kantormu, buku harian yang membuatku menangis semalam.
Siang tadi aku telah mantap untuk melepasmu, membiarkanmu mengejar cinta sejatimu. Puluhan kali kulatih dialogku di depan cermin. Tapi begitu aku melihat senyummu, lidahku kelu, hatiku tak rela berpisah denganmu.
“Sayang, aku tidak ingin berpisah denganmu,” kataku sambil menggelayut mesra dalam pelukanmu.
“Aku tahu,” kamu tersenyum menatapku. Masih ada dia di matamu. Masih ada pelangi di matamu. Tapi maaf, aku tidak sanggup merelakanmu untuknya.
327 kata… dan terimakasih pada lagunya Jamrud yang udah jadi inspirasi
aduh”…..
ada pelangi dimatanya, susah menghapus jejak masa lalu….
tapi sekarang dia ini milikmu, jagalah diaaa
SukaSuka
LAgu Favorit aku Mel..
Ada pelangi di bola matamu..
begitu menggertarkan hati dan dengkul ku..
SukaSuka
sama teh, aku juga doyan lagu ini … 🙂
SukaSuka
ahhhh … Ameeel ….
suka saya 😀
jadibuat sendiri saja yaaa … wong udah jadi milik kok, ngapain pula direlakan buat orang lain hehehe
SukaSuka
Sepertinya harus kursus merangakai kata lagi nih Mba. 🙂
SukaSuka
bener tuh.. jangan direlakan untuk pergi dengan wanita lain dong.. kan dia udah memilih, harus menjalani konsekuensinya! hahaha
SukaSuka
Oooo… jadi itu tafsiran lagu-nya. 🙂
SukaSuka
nice…salam kenal slalu ya
SukaSuka
Huwaaa…ada fansnya jamrud di mari 😀
SukaSuka
Jadi ingat lagu Zambrud; Ada Pelangi di Matamu. “Pelangi, pelangi, alangkah indahmu…” *halah, dikeplak Amela*
SukaSuka
qkqkqk,,
jadi inget waktu perpisahan SMP, kelasku ditunjuk untuk tampil pentas, dan lagu ada pelangi di matamu inilah yg dibawakan… tapi bukan aku yang nyanyi lho.. hehe
keren deh FFnya.. sip sip
SukaSuka
simpan baik-baik, meskipun ada Pelangi di matanya, nggak berarti dia akan meninggalkan istrinya 😀
SukaSuka
Hmm,,lagu Jamrud bisa jadi cerita FF nya Amel nih,,
” Palangi Di Matamu”
SukaSuka
Untung nggak jadi dilepas, rugi banget suaminya 😀
SukaSuka
lagunya siapa ya ini kok saya lupa?? haduh…
SukaSuka
kalo gak salah lagunya jamrud
SukaSuka
ahh…pelangi itu….memang selalu saja menggoda..
SukaSuka
~Amela, salah itu, bukan … Ada Dia di Matamu …. mestinya …Ada Aku di Matamu .., 😉
SukaSuka
Mel, award nak sudah saya ambil …lihat tuh 😛
http://barangterlarang.wordpress.com/2012/01/17/omman-ini-saya-kasih/
SukaSuka
Waahhh … blog ini dirobah lagi cat n diaromanya … 😉
padahal sdh cakep yg kemaren … lebih cakep lagi serie ‘ice cream … 🙂
ini mah bikin ‘hatiku … eh, salah … mataku sakit … hikss 😦
SukaSuka
kayaknya … blog Bu Bintangtimur ‘yang awet & stabil … mantap!
SukaSuka
amel theme baruuuuuuu.. hahaha.. harusnya ada theme baru di pagi2buta 😛
SukaSuka
Untuk kali ini, saya ngga suka pelangi. Karena pelangi yang ini bikin cemburu.. hehehe..
salam kenal ya.. 🙂
SukaSuka
kata orang, cinta pertama emang ga pernah bisa dilupakan, tapi kalo dah da istri, harusnya cinta pertama itu simpan saja di sudut hati 🙂
SukaSuka
tante amel posting tentang apaan sih? hehe. Sedja gak ngerti 😐
btw, tampilan blognya asyik euy. Segerrr..
lebih terasa pagi2butanya ;D
SukaSuka
Layout baru blognya bagus Mel, segar gitu kesannya!! 😀
Anyway, ya ya ya, dulu kan dia udah memilih kamu, jadi ya mesti konsekuen dong ya, haha 😀 Lagian kalau udah gini, berarti tantangannya adalah membuat Pelangi itu hilang dari pikirannya dan digantikan denganmu, bukan malah melepaskan dia gitu, huahaha 😆 *apaan sih ini :D*
SukaSuka
keren dan inspiratif! pas banget dgn lagunya jamrud 😆
ah, lagu yg membawa kenangan tersendiri 😀
SukaSuka
haha, mela bisa juga sih bikin postingan dengan style gini :))
SukaSuka
Aduh…
Tidak rela…
Saya bingung sekarang tentang perbandingan cinta sebagai rasa ingin memberi dengan cinta sebagai rasa ingin memiliki… Binun…
SukaSuka
haha, asee. lagunya jamrud jadi inspirasi ya mel?
btw, FF itu mesti romance, ya?
habis cat rumah juga ya mel?
SukaSuka
kak amel, aku jadi galau baca ini :3
SukaSuka
Hihihi suka mbak ^^
SukaSuka
aku blom pernah denger lagunya jamrud nih Mel, judulnya apa nih, biar tak cari di you tube 🙂
SukaSuka
gaya tulisan lo emang asyik banget mel.. aku termasuk orang gak gak betah dengan fiksi di blog orang loh.. kadang mereka terlalu maksa dengan dialog dan kalimatnya.. tapi amel.gak sama sekali..
sukses yoo.. ditunggu novel terbitannya sendiri 😉
SukaSuka
ya ampun mba, ceritanya… sedih.. beruntung tiap kali menatap sepasang mata suamiku, ada aku di sana 😀
SukaSuka