“Kamu manis,” kataku waktu itu. Kamu pun senyum malu-malu menatapku.
“Jadilah milikku, mau?” aku bertanya, dan kamu jawab dengan anggukan. Sesederhana itulah hubungan kita dimulai.
–0–
“Aku maunya sama kamu. Titik!” nada suaramu meninggi. Aku kebingungan menatapmu, tak tahu harus menjawab apa.
“Aku maunya sama kamu,” kamu pun merajuk manja, bening-bening air mulai membayangi mata rusamu.
“Tapi aku takut ketinggian sayang, naik sendiri aja ya? Aku tunggu di sini.” bujukku.
“Ga mau!” kamu menggembungkan pipi tanda jengkel.
Bergantian kutatap kamu dan wahana di depanku. Aku menelan ludah, gentar.
“Kalau aku jantungan gimana?”
“Aku pingin naik roller coaster bareng cowokku, itu impianku dari dulu,” paksamu.
“Aku ga berani sayang, tinggi banget itu,” kupasang wajah paling mengibakan, berharap kamu mau mengerti.
“Ya udah, kalau gitu kita putus!”
Sesederhana itulah hubungan kita di akhiri.
–0–
Kulihat kelebatmu melintas di depanku. Ya itu memang kamu. Tahukah kamu sayang? Aku benar-benar menyayangimu. Ah, sayangnya hubungan kita harus berakhir gara-gara roller coaster sialan itu.
Rindu menyesak di dadaku, mengendap-ngendap aku mengikuti langkah mungilmu. Ah Sayang, dari belakangpun kamu terlihat manis, kuncir kudamu berayun menggemaskan.
Langkahmu terhenti ketika seseorang memanggilmu. Seorang lelaki gagah berwajah oriental yang kutahu teman sekelasmu. Kalian pun berbincang-bincang, dan entah kenapa hatiku panas jadinya. Penasaran, aku pun bersembunyi di balik rerimbunan. Menguping.
“Aku suka kamu. Jadi pacarku, mau?” lelaki itu bertanya padamu.
“Berani naik roller coaster?” kamu malah balik bertanya.
Tiba-tiba kurasa nyeri di dadaku. Aku pun pergi, tak ingin mendengar jawabanmu.
–0–
Jadilah milikku, mau?
Kutatap sobekan kertas yang terselip di sela bukuku. Aku menelisik sekeliling, mencarimu. Aku tahu ini tulisanmu. Harapan kembali membuncah dalam hatiku. Tapi yang ada hanya meja-kursi kayu yang bisu. Tidak ada kamu.
Ah, ini pasti tulisanmu beberapa bulan lalu, sebelum kita berpisah. Hatiku kembali patah saat menyadarinya. Dengan langkah berat, akupun memutuskan pulang. Kutundukkan kepala agar tak perlu iri melihat beberapa pasang siswa yang sedang asyik bercengkrama.
“Kamu lama,” katamu. Kamu sudah duduk manis di boncengan motorku, menungguku. Aku menatapmu tak mengerti.
“Mau mengantarku pulang atau tidak nih?”tanyamu manja.
“Lalu teman sekelasmu itu?”
Kamu tertawa, “Ya biarkan saja dia pulang sendiri. Kamu sudah terima suratku?”
Kutunjukkan sobekan kertas itu padamu.
“Tapi aku masih takut ketinggian.”
Kamu tersenyum, “Dan aku lebih takut lagi kehilangan kamu.”
Sesederhana itulah hubungan kita dimulai lagi.
–0–
Aye, akhirnya bisa berpartisipasi lagi di #15haringeblogFF setelah weekend kemarin puasa posting gara-gara internet lemote.Oh iya, jumlah kata= 370
Haha. Aku banget tuh: takut ketinggian. Paling ogah disuruh naik roller coaster sialan itu. Haha. š
SukaSuka
ah..rupanya terinspirasi dari om genit yg ga mau diajak naik roller coaster hahahaha *kabuuur*
SukaSuka
~Siapa yg gak mau jadi milikmu …si~pipi gembung š … hahaha
SukaSuka
wah FF, aku habis buat juga, hihih š 230 kata.. Ayo lihat punya saya mbak. Aku sk dialog paling atas. Geje banget putusnya..
SukaSuka
Amela, ceritamu bagus banget. Membuat aku tersenyum-senyum. Dua jempol buat kamu. š
SukaSuka
hmmm…. sesederhana itukah…
tapi, ceritanyan asyik banget neh….
aku suka membacanya
SukaSuka
Lucu ceritanya Mel š Btw, aku juga agak was-was gitu deh kalau naik roller-coaster, huahaha š
SukaSuka
Bisa aja niy mengaitkannya dengan yang sebelumnya š
aku blom ada ide Mel š¦
semoga semangatnya terjaga terus untuk posting FF ya Mel
SukaSuka
Merasa senasib karena gua juga takut ketinggian.
Nice, gua suka endingnya =)
SukaSuka
Aku juga takut kalo naik rollercoaster. Rasanya mo muntah….
SukaSuka
Sweet! š
SukaSuka
for you babe.. i’ll ride that coaster, upside down :”> *gombalers sejati..
SukaSuka
waw, semudah itukah melakukan semuanya? š
SukaSuka
Waaaa temenku juga pernah putus karena cowonya maksa2 dia ikut naik coaster š *nice post*
SukaSuka
hahahaha.. kirain lagi nyeritain om genit, ternyata eh ternyata.. ikutan FF juga si amel..
SukaSuka
Saya takut ketinggian sekali..
tapi kalo terpaksa, yah dilakuin deh naik roller coasternya š
keren mbak š
SukaSuka
begitu kali ya model ABG…sesederhana itu š
SukaSuka
wah mbak keren..
koq bisa bikin yang kek begitu2 yak..?
aku jadi pengen belajar bikin cerpen heheh
SukaSuka
jiaakakakakak~
selalu puas di akhir cerita…
CLBK ciyeeee
SukaSuka
asyiik nich Mel….sederhana namun mengena…
SukaSuka
eh eh.. endingnya gt? *rada bingung*
SukaSuka
Haaa, putus cuma karena gak mau diajak naik roller coaster @_@
SukaSuka
sederhana penuh makna Mel š
aku nggak takut ketinggian, tapi naik RC ? no thanks š
SukaSuka
haha, unyuu mbakyuu… :3
SukaSuka
Ya ampuuun, ceritax keren banget. Jadi terharu… ”sesederhana itukah”.?
SukaSuka
beneran ini cuma fiksi Mel?? janganjangan sebenernya nyeritain Om genit š
SukaSuka
Yeee.. Naik itu kan cuma 50 detik loh… yang bikin putus krn nunggu ngantrinya kali yang bisa 3 jam!! gemmporr aquu !!
SukaSuka
amel keren:)
SukaSuka